November • 2022
Eko's work is lovely. He also already had a previous relationship with the organization he was filming for us, so that was also very helpful. Highly recommended!
Bogor Barat, Bogor City, West Java, Indonesia
2 reviews$500 - $1000 / Day
Request QuoteI am a documentary filmmaker involved in directing, filming and editing various films such as environmental, indigenous people's, social and human rights. He started his film career after completing his Bachelor of Forestry education at the Bogor Agricultural Institute in 2007. Gekko Studio as a Management Unit under Telapak (Environmental NGO) in Bogor, West Java was the first home as a place to study documentary filmmaking. I started documentaries with the main goal of continuing to produce films for change, saving Indonesia's environment and social justice. I believe that video is a very powerful tool to effect change, to save nature and save people.
November • 2022
Eko's work is lovely. He also already had a previous relationship with the organization he was filming for us, so that was also very helpful. Highly recommended!
Nuriana, Perempuan Adat dari Kampung Gajah Sumatera Utara. "Para brimob mengacungkan senjata ke arah kami, Kami di gusur jauh dari kampung kami, Kami di gusur seperti binatang", tutur Nuriana.
Siti Aisyah, Perempuan Adat Ndora Nusa Tenggara Timur adalah 1 dari sekian Perempuan Adat Nusa Tenggara Timur yang berjuang untuk wilayah adatnya Pembangunan Waduk lambo yang telah berjalan dari 2001-2002 dan kembali muncul pada tahun 2015 hingga sampai saat ini di lokasi yang sama yaitu Lowose, dengan nama Waduk Lambo. "Saya rasa ini Penipuan yang besar, dari nama saja itu sudah TIPU, Siti Aisyah Perempuan Adat Nusa Tenggara Timur". Kekerasan terhadap Perempuan Adat yang memperjuangkan haknya berlanjut pada tindakan kekerasan bahkan pada hak individu Perempuan Adat sebagai Warga Negara. "Kita hidup di atas tanah bukan di atas air! Tanah itu bagaikan Ibu kami yang membesarkan kita, dari waktu ke waktu dari generasi ke generasi"
Mama Mince, Perempuan Adat Kompetar Nusa Tenggara Timur bersama Perempuan Adat Komunitas Pejuang Tanah Rendu (Kompetar) lainnya mengharapkan pembangunan Waduk Lambo tidak dihentikan! Jika Waduk Lambo ini jadi terbangun Apakah kami bisa ritual lagi? berkebun lagi? dan memanfaatkan sumber daya alam kami lagi? "Kami tidak menolak pembangunan, lokasi pembangunan yang kami tolak!, Tutur Mama Mince Perempuan Adat Komunitas Kompetar, NTT".
Camera
Miscellaneous
Production Support
Post Production